latar 2

Myspace Falling Objects @ JellyMuffin.com Myspace Layouts

Mengenai Saya

Foto saya
makassar, sulawesi selatan, Indonesia
ABouT me: q simple girl gitu .......... basicly sedang2 ja....... aq KuLIah @ UniverSiTy oF mUsLIm MkassaR..... TepatX FaKuLTAS FArMaCy... AGEq 18....

Sabtu, 04 Juni 2011

Tugas Pengetahuan Lingkungan

1. Tuliskan minimal 3 contoh adaptasi morfologi dan adaptasi fisiologi!

Jawab:

z Adaptasi morfologi

 Berdasarkan Teori Darwin:

Di kepulauan Galapagos (samudra pasifik), terdapat 13 spesies burung finch (sejenis burung pipit), namun setelah diamati ternyata spesies tersebut terdapat perbedaan terutama dalam hal paruh. Hal itu disebabkan oleh perbedaan makanannya.

 Misalnya pada burung pipit sayapnya lebih kecil dari pada burung elang. Hal itu disebabkan ukuran tubuhnya.

 Leher jerapah yang panjang untuk menyesuaikan diri mengambil makanan-makanan yang tinggi.

 Sirip ikan untuk berenang di air ataupun di laut.

 Jari kaki bebek dan ayam yang berbeda.

z Adaptasi fisiologi

 Unta memiliki kantung menyimpan air buat persediaan.

 Binatang di kutub, memiliki banyak lemak lemak dengan tujuan mempertahankan diri dari serangan hawa dingin.

 Bunglon mampu mengubah warna tubuhnya sesuai dengan keadaan sekitarnya untuk melindungi diri dari serangan musuh.

 Cicak memutuskan ekornyauntuk melindungi dirinya.

 Bunga kaktus yang mampu tumbuh di padang pasir karena dalam tubuhnnya ada tempat untuk menyimpan cadangan air.

2. Berikan minimal 3 contoh habitat dan relung!

Jawab:

z Habitat

 Buaya

 Penyu / kura-kura

 Angsa

 Pinguin

 Anjing laut

z Relung

 Pinguin ® Ayam

 Kupu-kupu ® Sari dari bunga

 Kucing ® Ikan

 Harimau ® Daging-dagingan

 Itik ® Padi, ikan dan berudu

4. Berikan minimal 1 contoh apabila dalam 1 ekosistem terdapat 2 relung yang sama!

Jawab:

Misalnya srigala dan rubah, keduanya sama-sama lapar setelah serharian penuh melakukan aktivitasnya sebagai hewan. Tiba-tiba ada 1 kelinci uang berada jauh dari mereka. Dan kelinci tersbut menjadi target oleh si srigala dan si rubah . Mereka mengambil ancang-ancang dan berlari menuju kelinci. Mereka tak menyadari bahwa mereka mengincar mengincar mangsa yang sama, merekapun saling menyerang namun si srigala yang memenangkan persaingan tersebut lalu si rubahpun pergi. Srigala yang telah menang berhasi menangkap kelinci dan memangsanya. Setelah mennyantap kelinci tersebut srigalapun pergi. Lalu si rubah menghampiri sisa kelinci dari srigala.

makalah ekskresi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam tubuh organism selalu terjadi berbagai reaksi kimia yang disebut metabolisme. Reaksi-reaski kimia metabolism diperlukan untuk menjaga agar suatu organism tetap hidup. Metabolism menghasilkan berbagai senyawa biokimia yang yang diperlukan oleh tubuh untuk pertumbuhan ataupun untuk aktivitas sehari-hari.

Di samping menghasilkan berbagai senyawa yang bermanfaat bagi tubuh, metabolism juga menghasilkan senyawa-senyawa kimia lain yang merupakan sisa-sisa metabolisme. Sisa-sisa metabolism itu tidak dapat digunakan lagi dan sebagian merupakan racun jika terakumulasi di dalam tubuh organism sehingga harus dikeluarkan atau dibuang dari dalam tubuh. Proses pembuangan atau pengeluaran senyawa-senyawa tersebut dinamakan ekskresi.

Dengan demikian, ekskresi dapat diartikan sebagai proses pengeluaran zat-zat metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Dalam proses tersebut, juga ikut dibuang bahan-bahan metabolit yang berlebihan. Sebagai prasyarat untuk mempelajari pembahan mengenai sistem ekskresi ini.

B. Rumusan masalah

1. Defenisi sistem ekskresi

2. Alat ekskresi manusia

3. Gangguan pada alat ekskresi

BAB II

PEMBAHASAN

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

A. DEFINISI SISTEM EKSKRESI

Sistem ekskresi sistem pembuangan zat-zat sisa pada makhluk hidup seperti karbon dioksida, urea, racun dan lainnya.

B. ALAT EKSKRESI MANUSIA

1. GINJAL


Ginjal (ren) manusia berjumlah sepasang, terletak di rongga perut sebelah kanan depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati. Ginjal berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal yang dibelah secara membujur akan memperlihatkan bagian-bagian korteks yang merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga ginjal). Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus kontortus. Badan Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan glomerulus. Glomrerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman berbentuk mangkuk yang mengelilingi glomerulus.'I'ubulus kontortus terdiri atas tubulus kontortus proksimal. tubulus kontortus distal. Tubulus kontortus kolektivus. Di antara tubuIus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal terdapat gelung /lengkung Henle pars ascenden (naik) dan pars descenden (turun).

Penamaan beberapa bagian ginjal mengambil nama ahli yang berjasa dalam penelitian ginjal. Kapsula Bowman mengambil nama William Bowman (l816 – 1892). Seorang ahli bedah yang merupakan perintis di bidang saluran kentih yang mengidentifikasi kapsula tersebut. Lengkung Henle meugambil nama Jacob Henle (1809-1885), seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman yang mendeskripsikan lengkung di dalam ginjal tersebut. Glomerulus di identifikasi oleh seorang ahli mikroanatomi berkebangsaan ltalia bernama Marcerllo Malpighi (1628 - 1694). Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung air, amoniak (NH3), ureum, asam urat dan garam mineral tertentu. Penderita diabetes miletus urine mengandung glukosa.

FUNGSI GINJAL

1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh

2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan

3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal

4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia

5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang

PROSES PEMBENTUKAN URINE

Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.

1. Penyaringan (filtrasi)

Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan.

Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.

Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya

2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)

Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.

Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.

Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin.

Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.

3. Augmentasi

Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal.Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra.

Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.

2. HATI

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yan gtelah tua disebut histiosit. Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zatr warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.

Fungsi hati :

· Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)

· Merombak kelebihan asam amino (deaminasi)

· Menawarkan racun

· Membentuk protombin dan fibrinogen

· Membentuk albumin dan globulin

· Mengubah provitamin a menjadi vitamin a

· Tempat pembentukan urea

· Menghasilkan empedu

· Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua

3. KULIT

Seluruh permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.

Susunan Kulit

Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).

1) Epidermis

Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.

· Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.

· Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk

· Stratum granulosum, mengandung pigmen

· Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar

2) Dermis

Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam. terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut,akar rambut ,pembuluh darah ,syaraf ,kelenjar minyak (glandula sebasea),kelenjar keringat (glandula sudorifera).Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar

3) Hipodermis

Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.

FUNGSI KULIT

Fungsi kulit antara lain sebagai berikut:

- mengeluarkan keringat

- pelindung tubuh

- menyimpan kelebihan lemak

- mengatur suhu tubuh, dan

- tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet

Proses Pembentukan Keringat

Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.

4. PARU-PARU

Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.

Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.

FUNGSI PARU-PARU

Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan Karbondioksida (CO2) dan Uap air (H2O).

Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.

C. GANGGUAN PADA ALAT EKSKRESI

1. Albuminuria

Tanda : urine banyak mengandung albumin

Penyebab : kekurangan protein, penyakit ginjal dan hati

Akibat : tubuh kekurangan albumin yang menjaga agar cairan tidak keluar dari darah

2. Hematuria

Tanda : urine mengandung darah

Penyebab : peradangan ginjal, batu ginjal dan kanker kandung kemih

3. Nefrolitiasis (batu ginjal)

Tanda : urine sulit keluar karena tersumbat batu pada ginjal, saluran ginjal atau kandung kemih

Penyebab : konsentrasi unsur-unsur kalsium terlalu tinggi dan dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan saluran ureter

Akibat : sulit mengeluarkan urine, urine bercampur darah

4. Nefritis

Tanda : radang ginjal bagian nefron yang diawali peradangan glomerulus

5. Gagal ginjal

Tanda : Meningkatnya kadar urea dalam darah

Penyebab : nefritis (radang ginjal)

Akibat : zat-zat yang seharusnya dibuang oleh ginjal tertumpuk dalam darah

Pengobatan : cuci darah secara rutin atau cangkok ginjal

6. Diabetes Insipidus

Tanda : meningkatnya jumlah urine (20 – 30 kali lipat)

Penyebab : kekurangan hormon antidiuretika (ADH)

Akibat : sering buang urine

Pengobatan : pemberian ADH sintetik

7. Diabetes Melitus

Tanda : kadar glukosa darah melebihi normal

Penyebab : kekurangan hormon insulin

Akibat : luka sulit sembuh

Pengobatan : pada anak-anak diberi insulin secara rutin dan pada dewasa dilakukan diet rutin, olahraga dan pemberian obat penurun kadar glukosa darah .

8. Hepatitis

Tanda : perubahan warna kulit dan putih mata menjadi kuning, urine menjadi kecoklatan seperti air teh

Penyebab : virus

Akibat : hati meradang dan kerja hati terganggu

Pencegahan : menjaga kebersihan lingkungan, menghindari kontak langsung atau penggunaan barang bersama-sama dengan penderita hepatitis, gunakan jarum suntik untuk sekali pakai.

9. Sirosis Hati

Tanda : timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel pada hati

Penyebab : minuman alkohol, keracunan obat, infeksi bakteri, komplikasi hati

Akibat : gangguan kesadaran, koma, kematian

Pengobatan : sesuai penyebabnya, pemulihan fungsi hati dan transplantasi hati

10.Gangren

Tanda : kematian jaringan lunak pada kaki atau tangan diawali dengan kebiruan pada kulit dan terasa dingin jika disentuh, kemudian menghitam dan berbau busuk

Penyebab : gangguan pengaliran darah kejaringan tersebut. Sering terjadi pada penderita diabetes melitus dan aterosklerosis

Akibat : bila tidak dapat disembuhkan dengan antibiotik, bagian terkena gangren harus diamputasi.

11.Kencing Batu

Tanda : sulit buang urine

Penyebab : pengendapan zat kapur dalam ginjal

Pengobatan : pembedahan, obat-obatan dan penembakan dengan sinar laser.

12.Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.

13.Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.

14.Emphysema, adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.

15.Komedo

16.Jerawat biasa

17.Cystic Acne (Jerawat Batu/Jerawat Jagung)

D. CARA MENGATASI KELAINAN PADA SISTEM EKSKRESI

1. Mengatasi Gagal Ginjal

Kemajuan ilmu pengetahuan, memungkinkan fungsi ginjal digantikan. Penggantian fungsi tersebut dikenal dengan Renal Replacement Therapy (RRT) atau Terapi Pengganti Ginjal (TPG). Ada dua cara TPG, yakni transplantasi/cangkok ginjal dan dialisis/cuci darah . Dialisis/cuci darah dibedakan menjadi:

1. HD (Hemodialisis), dialisis dengan bantuan mesin

2. PD (Peritoneal Dialisis), dialisis melalui rongga perut

2. Batu Ginjal

Urine banyak mengandung mineral dan berbagai bahan kimiawi. Urin belum tentu dapat melarutkan semua itu. Apabila kita kurang minum atau sering menahan kencing, mineral-mineral tersebut dapat mengendap dan membentuk batu ginjal.

Batu ginjal merupakan kristal yang terlihat seperti batu yang terbentuk di ginjal. Kristal-kristal tersebut akan berkumpul dan saling berlekatan untuk membentuk formasi “batu”. Apabila batu tersebut menyumbat saluran kemih antara ginjal dan kandung kemih, saluran kemih manusia yang mirip selang akan teregang kuat karena menahan air seni yang tidak bisa keluar. Hal itu tentu menimbulkan rasa sakit yang hebat.

2. Cara mengatasi kelainan-kelainan pada hati diantaranya adalah dengan:

1. Pemberian vaksinasi

2. Makan makanan yang sehat

3. Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang

4. Berolahraga dengan teratur

5. Sterilisasi penggunaan jarum suntik

6. Menghindari pergaulan bebas (berganti-ganti pasangan)

3. Mengatasi Kelainan Pada Kulit

1. Makan Makanan Yang Mengandung Nutrisi Kulit seperti juga organ tubuh lain, terdiri atas sel-sel yang berkembang dan membutuhkan berbagai nutrisi. Nutrisi pada kulit digunakan untuk mengaktifkan sirkulasi darah ke kulit, menjaga kelenturan dan kekencangan kulit serta mencegah oksidasi lemak yang menyebabkan kulit menjadi kering.

2. Minum Air Putih Minimal 8 Gelas Setiap Hari Air berfungsi sebagai media untuk mengangkut dan membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh dan mencegah kekeringan. Selain 8 gelas air segar setiap hari, asupan cairan yang baik bagi kulit bisa didapatkan dari buah dan sayuran.

3. Berolahraga Dengan Teratur. Olahraga teratur 3 kali seminggu akan membantu kelancaran sirkulasi darah, sehingga asupan nutrisi kulit terpenuhi.

4.Mandi Untuk Membersihkan Badan Mandi secara teratur menggunakan sabun, bermanfaat menghilangkan lemak dan kotoran pada permukaan kulit. Namun kita perlu berhati-hati dalam memilih sabun, karena detergen yang terkandung di dalamnya cenderung meningkatkan pH kulit sehingga dapat menyebabkan kekeringan pada kulit.

4. Upaya menghindari dan mengatasi kelainan-kelainan pada paru-paru adalah dengan menjalankan pola hidup sehat, diantaranya:

1. Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi secara teratur

2. Berolah raga dengan teratur

3. Istirahat minimal 6 jam per hari

4. Mengindari konsumsi rokok, minum minuman beralkohol dan narkoba

5. Hindari Stress

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

· Sistem ekskresi sistem pembuangan zat-zat sisa pada makhluk hidup seperti karbon dioksida, urea, racun dan lainnya.

· Organ atau alat-alat ekskresi pada manusia terdiri dari Paru-paru, Hati, Kulit, dan Ginjal.

· Pada sistem ekskresi juga terdapan berbagai macam gangguan diantaranya Hepatitis, kanker paru-paru, jerawat, gagal ginjal dan lain-lain.

B. Saran

Sebagai prasyarat untuk mempelajari sistem ekskresi ini kita juga harus mempelajari dan memahami hal-hal tentang sel, jaringan, sistem peredaran darah, serta sistem respirasi

DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Jurusan Biologi. 1996. Biologi Dasar I. Universitas Hasanuddin. Makassar

Sloane, Ethel. 2003. “Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula”. EGC : Jakarta.

Guyton, 1997. “Fisiologi Kedokteran”. EGC:Jakarta.

WWW.Guru-NgeBlog.html